“Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu” (Hadith Riwayat Baihaqi).
Di awal awal pelantikan para pemimpin seperti sekarang ini, kita rindu rasanya akan kata-kata pemimpin rakyat seperti apa yang dikatakan salah seorang pemimpin rakyat masa lalu, "Andaikan negeri ini makmur, maka biarlah rakyat yang pertama sekali menikmatinya dan saya yang terakhir menikmatinya.
Namun apabila negeri ini menderita biarlah saya yang akan pertama sekali merasakannya.” Jangan sampai terucap kata kata: "Terserah negeri ini menjadi makmur atau melarat, yang penting saya selalu menikmati kemakmuran dan kemewahan, pedulikan mereka semua kerana aku sekarang sudah berkuasa."Ucapan kata-kata yang disebut terakhir ini boleh terjadi bila orang yang diserahi kekuasaan untuk mengurus atau memperhatikan rakyat nantinya hanya memperjuangkan hak peribadi sendiri secara berlebihan dengan membuat keputusan secara bersendiri.
Umpamanya, keputusan-keputusan untuk kepentingan peribadi atas nama rakyat. Sedangkan di saat yang sama, cukup banyak rakyat dalam wilayah kekuasaannya sedang dihimpit dengan kemiskinan.Perilaku mementing diri sendiri dengan mengabaikan amanah memberi makna seseorang pemimpin itu tidak takut terhadap Allah. Sebab, peraturan-peraturan Allah yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang diserahi kekuasaan mengurus rakyat ialah amanah yang berat dan besar.
Apalagi seperti dikatakan Rasulullah SAW, "siapa saja yang tidak takut kepada Allah akan takut kepada yang lain". Kenyataannya, tidak sedikit orang yang lebih takut tidak kaya raya di saat memegang jawatan berbanding takut kepada Allah dengan memenuhi amanah. Semoga kita tidak demikian .
No comments:
Post a Comment